indosiar.com, Kampar, Riau - Dari Kampar, Riau dilaporkan, polisi menangkap tiga dari empat orang pelaku pembunuhan sadis terhadap seorang siswi SMP. Para pelaku yang rata-rata masih berusia muda itu diketahui secara berencana menghabisi nyawa korban dengan cara membakarnya hidup-hidup. Sebelumnya, korban diperkosa para pelaku secara bergiliran. Pembunuhan sadis ini dilatar belakangi dendam para pelaku, yang menganggap korban telah mempermainkan cinta mereka.

Setelah hampir dua bulan kasus pembunuhan sadis yang menimpa seorang siswi SMP bernama Anisa di Kampar, Riau, akhirnya terungkap. Anisa yang ditemukan tewas terpanggang bersama sepeda motornya itu ternyata dibunuh oleh orang yang dikenalnya, yakni 4 mantan kekasihnya sendiri. Polisi meringkus 3 diantaranya, sementara seorang lagi masih buron.


Tiga tersangka tersebut ditangkap disebuah SPBU di Kubang saat hendak melarikan diri ke Pekanbaru. Dalam mengungkap kasus ini, polisi cukup kesulitan karena para tersangka awalnya berkilah tidak melakukan pembunuhan tersebut. Bahkan dalam pengembangan kasus, para tersangka sempat dibawa ke tempat penemuan mayat, namun mereka sedikitpun tak menunjukkan rasa bersalah. Namun kemudian akhirnya terungkap, para tersangka yang rata-rata masih berusia belia ini, ternyata telah merencanakan pembunuhan tersebut dengan matang.

Para tersangka mengaku pernah menjalin kasih dengan korban dan merasa sakit hati, begitu tahu korban yang masih berusia 14 tahun itu hanya mempermainkan cinta mereka. Karena itulah, lantas mereka merencanakan membunuh Anisa. Oleh salah satu pelaku, Anisa dibawa kesebuah tempat. Sebelum dibunuh, korban diikat kemudian diperkosa bergantian oleh ke 4 pelaku. Remaja 14 tahun itu kemudian dipukul hingga pingsan, barulah kemudian gadis malang itu diikat dan ditindih sepeda motor lalu dibakar hidup-hidup.

Polisi masih memburu seorang pelaku lainnya yang diduga sebagai otak pelaku pembunuhan sadis tersebut. Atas perbuatannya ini, ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup atau hukuman mati.